Jika berkunjung ke Bali tidak jarang jika menemui berbagai wisata pura. Misalnya saja Ulun Danu di Bedugul dan Tanah Lot. Wisata ini memiliki daya tarik tersendiri, berikut ini penjelasannya.
Pura Ulun Danu berada di di Baturiti Tabanan Bali merupakan salah satu tempat wisata yang ramai dengan wisatawan pada hari biasa maupun hari liburan. Tempat ini sangat indah sehingga memberikan sensasi yang berbeda dengan aktivitas kita sehari hari.
Berwisata di sini memiliki pesona keindahan yang sangat menarik untuk dikunjungi. Jika sedang berada du kota Tabanan, sangat di sayangkan jika tidak mengunjungi wisata ini. Tempat ini sangat cocok untuk mengisi kegiatan liburan di Bali.
Lokasi tepatnya wisawta ini berada di Jl. Bedugul – Singaraja, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, Indonesia. Jika anda masih bingung di mana lokasi atau letaknya dapat dicari dengan search google maps saja.
Sejarah pura ini dapat diketahui berdasarkan data arkeologi dan data sejarah yang terdapat pada lontar babad Mengwi. Berdasarkan data tersebut terdapat peninggalan benda-benda bersejarah seperti sebuah Sarkofagus batu dan papan batu yang diperkirakan telah ada sejak zaman megalitikum, sekitar 500 tahun sebelum Masehi.
Kedua artefak tersebut diletakkan di halaman teras (babaturan) pura. Lokasi diperkirakan telah digunakan sebagai tempat untuk mengadakan ritual sejak jaman tradisi megalitikum di pulau dewata.
Kemudian pura di Bali yang sangat terkenal sampai ke mancanegara adalah Pura Tanah Lot. Keindahan sunset di Tanah Lot Bali pada sore hari, menjadi daya tarik utama wisatawan berlibur ke tempat ini.
Terletak di atas batu karang, berjarak sekitar 300 meter dari garis pantai. Lokasinya berada di lepas pantai, maka deburan ombak pantai akan menerpa batu karang. Untuk dapat mengakses pura perlu melewati jalan batu tetapi harus saat air laut surut. Dari lokasi batu karang pengunjung masih harus menaiki anak tangga batu.
Di area batu karang terdapat beberapa goa kecil yang di dalamnya terdapat beberapa ular berwarna belang putih hitam. Ular tersebut dipercaya bagi masyarakat lokal di sebut sebagai ular suci Tanah Lot Bali.
Sejarah Tanah Lot Bali menurut legenda mengisahkan pada abad ke-15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau terkenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali.
Pada saat itulah yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam menjalankan misinya. Sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau Bali.
Dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali kemudian mencari lokasi dari sinar tersebut. Tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang bernama desa Beraban kemudian memutuskan bahwa lokasi pantai sangat cocok untuk lokasi pura suci bagi dewa laut.
Berdasarkan legenda Dang Hyang Nirartha mampu memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Kemudian diberi nama Tanah Lot yang artinya batu karang yang berada di tengah lautan.